Tuesday, 4 April 2017

Logo Universitas Cokroaminoto Makassar

logo universitas cokroaminoto makassar

Sunday, 19 February 2017

Contoh Soal TPA Pasca UNHAS (bahas deret)

Nilai X dan Y pada tabel seri angka berikut adalah ....
5
8
10
X
4
7
11
Y
a.    13 dan 14             d.   6 dan 7
b.    16 dan 17             e.   12 dan 13
c.    19 dan 20

Jawaban :
a.    13 dan 14

26  27  29  32  ...  ... 40  38  35  31  26
a.    34 dan 40             d.   36 dan 41
b.    40 dan 36             e,   36 dan 40
c.    41 dan 30

Jawaban :
d.    36 dan 41
Suatu seri : 16-12-15-13-14- seri selanjutnya :
a.    12                         d.   15
b.    14                         e.   17
c.    13

Jawaban :
b.    14
Suatu seri : 3-3-6-9-15-24-...-... seri selanjutnya:
a.    33  55                   d.   39  63
b.    31  51                   e.   42  71
c.    36  73

Jawaban :
d.    39  63

Suatu seri : 1-4-9-16-25- seri selanjutnya :
a.    31                         d.   42
b.    36                         e.   44
c.    38

Jawaban :
b.    36


Contoh Essay dalam Tes LPDP

                                            Apa yang akan Saya Lakukan untuk Daerah

      Pertama kalinya saya pulang kampung setelah menjadi sarjana perikanan pada Februari 2014. Sore hari menjelang senja tepatnya pukul 17.00 WITA, saya tiba di perempatan pertama di Latimpa Selatan, Barru. Saya turun dari mobil sewa yang saya tumpangi dari Makassar, sebuah kota besar tempat saya menimbah ilmu, Universitas Hasanuddin. Saya segera menelepon ayah untuk menjemput saya. Dari perempatan untuk sampai ke rumah berjarak ±5 Km ke arah barat. 
       Selang 15 menit ayah tiba dengan senyum yang merekah di bibirnya. Saya segera naik motornya. Laju motor yang sangat lambat disesuaikan dengan jalan beraspal yang rusak dan berlobang hampir di seluruh badan jalan. Sekira sepuluh tahun jalanan tersebut belum pernah diperbaiki. Di sekeliling terhampar sawah dan tambak serta rumah-rumah yang berdiri di dekat atau pun di atas sawah. Beberapa menit kemudian kami tiba di rumah. Rumah yang berwarna biru usang berhadapan dengan kandang ayam potong dan pekuburan. Saya langsung mencari ibu di belakang rumah, dekat laut tempat dimana ibu biasa memotongmotong kayu bakar untuk memasak dan berkebun sayuran. 
     Ibu memberitahu bahwa besok ayah akan panen. Udang vanamae sekarang lagi trend untuk budidaya di kampung kami. Ayah akan memanen udang tersebut. Harga udang vanamae cukup tinggi pada saat itu. Beberapa negara pengekspor udang tidak dapat memenuhi pesanan dunia. Hal ini karena banyaknya negara yang gagal panen seperti di China, Thailand dan negara pengekspor udang lainnya. Sebaliknya di kampung kami gencargencarnya budidaya udang vanamae. Semua tambak yang dulunya budidaya ikan bandeng beralih ke budidaya udang vanamae. Selain karena harganya yang tinggi, keberhasilan salah seorang petani tambak di kampung kami menjadi pemicu para petambak mengikutinya. 
      Udang yang dipanen langsung diambil dan ditangani oleh pengepul, sebelumnya udang disortir dan ditimbang. Panen tidak dapat dilakukankan jika pengepul kewalahan mengambil dan mendistribusikan udang. Mengingat, pengepul juga mengambil udang di daerah Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Sedangkan hanya ada beberapa pengepul yang dikenal oleh petani tambak. 
      Pada bulan April lalu banyak petani tambak udang vanamae yang hanya mendapatkan keuntungan sangat sedikit bahkan beberapa ada yang merugi. Hal ini tidak terlepas dari teknologi dan pengetahuan seorang petani yang masih berdasarkan pengalaman saja. Mereka tidak dibekali pelatihan oleh stakeholder yang bertanggung jawab akan hal ini. Harga udang turun drastis yaitu 50% dari harga semula, ditambah lagi pengepul ikan mengurangi stok yang didistribusikan ke Surabaya. Hal ini merupakan masalah urgen yang dikeluhkan oleh ayah, termasuk petani tambak lainnya. Saya merasa sedih sebagai sarjana perikanan belum mampu membantu ayah untuk permasalahan yang sama dengan warga petani tambak lainnya. Untuk itu saya ingin menambah dan mempermantap ilmu saya sesuai dengan gelar yang melekat di belakang nama saya. Juga, saya ingin menjadi dosen agar terpacu untuk selalu belajar dan update informasi. Saya berharap bisa membantu memberikan informasi tentang budidaya udang vanamae kepada ayah dan menerapkannya langsung pada tambak yang dikelola ayah. Dengan begitu, petani tambak akan mengikuti cara pengelolaan tambak yang dilihatnya berhasil. Karena, watak orang-orang di daerah saya yaitu, tidak akan mau mencoba jika belum melihat hasil yang menguntungkan. 
     Ketergantungan petani tambak terhadap pengepul juga sangat perlu untuk diatasi. Alur pendistribusian udang vanamae yang pendek akan lebih optimal. Sebisa mungkin dari petani tambak, udang bisa langsung ke tangan konsumen. Untuk itu perlu adanya informasi alur distribusi optimal terhadap petani tambak, agar tidak terlalu banyak potongan harga yang dirasakan oleh petani tambak itu sendiri. Saya berharap agar suatu saat nanti daerah kami menjadi salah satu penghasil udang vanamae yang unggul. Petani tambak yang unggul akan memakmurkan keluarganya dan berperan dalam membangun perekonomian daerah maupun negara, serta dapat berbagi ilmu dan pengalaman kepada petani tambak lainnya baik kepada perseorang, kelompok, daerah maupun nasional.

Contoh Soal TPA Pasca UNHAS (antonim)

Berpihak
a.    Bergabung           d.   Netral
b.    Terikat                  e.   Berselisih
c.    Bertentangan
Senang
a.    Gersang               d.   Kecil
b.    Subur                   e.   Tertawa
c.    Merana
Berongga
a.    Bernapas              d.   Bersirip
b.    Rapat                   e.   Bernas
c.    Berlubang
Penting
a.    Keras                    d.   Utama
b.    Tinggi                   e.   Hidup
c.    Remeh
NOMADIK
a.    Berpindah-pindah     d.    Menetap
b.    Perlahan-lahan         e.    Datang
c.    Terus-menerus
INDUKSI
a.    Reduksi                d.   Residu
b.    Konduksi              e.   Redusi
c.    Deduksi
IMIGRASI
a.    Emigrasi               d.   Transparansi
b.    Migrasi                 e.   Koalisi
c.    Transportasi
TINGGI
a.    Rendah                d.   Bongsor
b.    Pendek                 e.   Mungil
c.    Sedang
AMATIR
a.    Palsu                    d.   Partikelir
b.    Canggih                e.   Anasir
c.    Ahli
PREFIKS
a.    Awalan                 d.   Tambahan
b.    Sisipan                 e.   Akhiran
c.    Pelengkap











Contoh Soal TPA Pasca UNHAS (analogi)

1 Minggu : 7 hari = 1 hari : ....
a.    1.440 menit          d.   68.400 detik
b.    3.600 menit          e.   365 Hari
c.    60 detik

KITA : SAYA = ....
a.    Kami : kamu        d.   Beliau : kami
b.    Kalian : beliau       e.   Mereka : dia
c.    Dia : kalian

KEMEJA: KANCING = RUMAH : ....
a.    Atap                      d.   Tirai
b.    Pintu                     e.   Dapur
c.    Kamar

POHON : BERLINDUNG = .... : ....
a.    Rambut : Hitam   d.   Kaki : Melangkah
b.    Telinga : Anting    e.   Kepala : Kaki
c.    Buku : Pena

Bulan : Tahun = ... : ...
a.    Jam : Menit          d.   Detik : Menit
b.    Buah : Daun         e.   Waktu : Lama
c.    Luluh : Utuh

Australia : Selandia Baru = .... : ....
a.    Malaysia : Penang    
b.    Papua : Papua Nugini
c.    Jerman : Turki
d.    Mesir : Iran
e.    Indonesia : Malaysia

BUTA : WARNA
a.    Telinga                 d.   Pendengar
b.    Kata                      e.   Mendengar
c.    Nada

Rokok : Asbak = Air : ....
a.    Ember                  d.   Selang
b.    Pancur                 e.   Keran
c.    Selokan



Analysis of The Poverty of Bagan-Rambo’s Sawi


Analysis of The Poverty of Bagan-Rambo’s Sawi  Based on Term of Trade of Fisherman (NTN) at Sumpang Binangae Village, Barru Sub-District, Barru District

ABSTRACT

This research aims to know the pattern of relations between punggawa- sawi and to analyze the term of trade of fisherman of sawi on the bagan-rambo fishing gear at Sumpang Binangae Village, Barru Sub-District, Barru District. Terms of trade of fisherman (NTN) concept are used as approach of measuring the level of basic needs of fisherman that considers all of revenues and expenditures of bagan rambo's sawi household. Types of this research using instrumental case study. Analyze bagan-rambo’s sawi poverty by NTN with sawi as an instrument to understanding their lives.
This research showed that the pattern of relations between punggawa-sawi on the bagan-rambo fishing gear at Sumpang Binangae, Barru Sub-District, Barru District is a pattern of relations between patron-client and   terms of trade of fisherman (NTN) of bagan-rambo’s sawi is lower than one hundred (88,49) which means that sawi on the bagan rambo is not fulfill their basic needs.


Keywords: Poperty, Sawi, Bagan-Rambo, Terms of Trade of Fisherman

cp: alpiani.pia@gmail.com